Jakarta – Kecaman masih terus mengalir kepada Juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma. Itu setelah dirinya menghina Nabi Muhammad SAW dalam sebuah debat di televisi. Nupur Sharma adalah juru bicara dari partai yang berkuasa di India. Yakni Partai Bharatiya Janata (BJP) yang juga partainya Perdana Menteri India Narendra Modi.
Nupur Sharma berprofesi sebagai advokat. Sharma menempuh pendidikan sarjana hukum di Universitas Delhi. Kemudian selesaikan gelar magisternya di Sekolah Ekonomi London pada 2011. Sebelum sebagai juru bicara BJP, Sharma sempat menjadi Presiden Persatuan Mahasiswa Universitas Delhi pada 2008. Ini adalah organisasi sayap pemuda BJP, Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad (ABVP).
Menanggapi hal ini, Moch. Eri Roffi Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) mengatakan, kasus Nupur Sharma ini menunjukan bahwa gerakan Islamphobia atau penciptaan opini menimbulkan rasa takut pada ajaran agama Islam itu nyata adanya. Kasus Nupur ini adalah sedikit dari fenomena gunung Islamphobia di dunia.
” Omongan Nupur Sharma ini fenomena gunung es gerakan Islamphobia saja dan ini bukan baru sekarang terjadi. Namun karena yang mengucapkan adalah jubir resmi partai penguasa di India maka sudah betul sikap pemerintah Indonesia yang mengajukan protes resmi dengan memanggil Duta Besar India untuk Indonesia. Sikap tegas ini perlu di lakukan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi seru sekalian alam”, ujar Eri dalam perbincangan dengan redaksi, Senin (13/6/2022).
Eri menegaskan, respon cepat partai BJP yang menonaktifkan Nupur Sharma dari tugas-tugas BJP dan Kepolisian India yang telah memulai penyelidikan dengan tuduhan melakukan tindakan pemecah belah juga patut di apresiasi. Namun permintaan maaf secara resmi dari pemerintah India juga perlu di lakukan pada ummat Islam dunia, sebut Eri.
“GPII sebagai organisasi kepemudaan Islam yang menjadi bagian ummat Islam Indonesia akan ikut bersama mempromosikan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang damai pada dunia dan menolak sikap Islamphobia yang di usung oleh beberapa orang atau kelompok yang bermotif politik dan ekonomi semata dengan mengobarkan kebencian dan permusuhan antar ummat beragama dunia”, pungkas Eri.
Di ketahui sejumlah Ormas Islam seperti MUI, PP Syarikat Islam dam ormas Islam lainnya telah melakukan protes keras dan sebagian telah mendatangi Kedubes India di Jakarta menuntut Pemerintah India meminta maaf pada Ummat Islam se dunia pada Jumat 10 Juni 2022 lalu.