Jakarta, Fnj-Indonesia.com. pengurus wilayah serikat mahasiswa muslimin indonesia jakarta raya Melakukan aksi unjuk rasa (Unras) di depan PT. Indofarma Tbk pada Senin, 10/6/2024.
Hasan, (Kordinator Lapangan) mengatakan “kami dari pengurus wilayah Semmi jakarta raya mengadakan aksi perdana sebagai ini bentuk protes terhadap perusahaan (PT. Indofarma Tbk), layaknya perusahaan ini harus di tutup karna tidak becus mengurus sistem manajemen sehingga banyak celah dan potensi penyalahgunaan kewenangan dan korupsi pada perusahaan milik negara ini”.
Hasan menambahkan,”berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) investigatif pada pengelolaan keuangan tahun buku 2020-2023 pada PT. Indofarma Tbk dan PT. Indofarma Global Medika serta Instansi yang di muat dalam laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa menemukan indikasi pidana dalam laporan keuangan PT Indofarma Tbk dan anak perusahaan yang merugikan negara Rp.371,83 miliar”.
“Sebagaimana Rincian dari temuan BPK pada pengadaan dan penjualan teleCTG, masker,Polimerase Chain Reaction (PCR), Rapid Test (panbio), dan isolation transportation.Mengakibatkan indikasi kerugian sebesar Rp16,35 miliar serta potensi kerugian sebesarRp146,57 miliar yang terdiri dari piutang macet sebesar Rp122,93 miliar dan persediaan yang tidak dapat terjual sebesar Rp23,64 miliar,” kata hasan
Hasan menegaskan,”mempertahankan perusahaan rugi bukan pilihan bagipemerintah. Selain menangani para pelaku penyelewengan dan korupsi melalui penegakan hukum, pemerintah mesti tegas penutupan perusahaan adalah pilihan terbaik. Toh, Indonesia masih memiliki beberapa perusahaan negara di sektor farmasi dan kesehatan. Ada Bio Farma dan Kimia Farma yang bisa mengisi peran Indofarma”.
“Meminta kejagung ri segera panggil mantan direksi-direksi dan mantan dewan komisaris-komisaris PT. Indofarma Tbk diantaranya, Achmad Ghufron Sirojd mantan dewan komisaris yang sekarang adalah anggota DPR RI terpilih 2024-2029 fraksi partai PKB untuk dimintai keterangan dalam kasus korupsi PT. Indofarma Tbk dalam pengadaan dan penjualan alkes tahun 2020-2023”. Tandasnya
Hasan, “meminta pemerintah khususnya BUMN untuk segera menutup perusahaan bandel ini, kami menduga di lingkup perusahaan (PT. Indofarma Tbk) banyak mafia-mafia alkes, banyak oknum-oknum partai yang masuk dan hanya mencari keuntungan saja.”
Kami akan turun berkali-kali di depan Indofarma dan di kejagung ri untuk menyuarakan aspirasi dan sebagai desakan dan upaya kepada penegak hukum untuk memudahkan penyelidikan dan penyidikan pada peristiwa hukum dugaan tindak pidana korupsi dan penyelewengan di PT. Indofarma Tbk”. Tutupnya