Film Restoring Solidarity (R21) Mengikat Erat Hubungan Palestina dan Jepang di Madani IFF 2023

FNJ Indonesia, Jakarta.- Madani International Film Festival (Madani IFF) adalah ajang film internasional yang bertujuan menggambarkan kehidupan umat Muslim di seluruh dunia. Pada tahun keenamnya, yang akan berlangsung pada 7—12 Oktober 2023, Madani IFF mengambil tema “Buhul,” yang berarti simpul atau ikatan.

Menurut Sugar Nadia, Direktur Festival, tema ini menggambarkan makna solidaritas dan keterkaitan yang fleksibel namun kuat, mirip tali pada kapal di tengah ketidakpastian gelombang. Madani IFF didukung oleh berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek RI, serta Dewan Kesenian Jakarta.

Madani IFF 2023 akan menyajikan 75 film dari 26 negara dan mengadakan 16 diskusi dengan pembicara dari dalam dan luar negeri. Festival ini akan diselenggarakan di berbagai tempat, termasuk Taman Ismail Marzuki Jakarta dan Epicentrum XXI.

Film pembuka Madani IFF 2023 adalah “R21 Aka Restoring Solidarity” dari Palestina, yang akan diputar pada tanggal 7 Oktober 2023. Film ini adalah dokumenter tentang perjuangan rakyat Palestina untuk perdamaian, dengan menggunakan arsip dokumentasi Tokyo dari tahun 1960 hingga 1980.

Selain itu, Madani IFF juga akan menampilkan film-film lain karya Mohanad Yaqubi dalam program Focus Country: Palestine, serta film “Animalia” karya Sofia Alaoui untuk penutupan. Festival ini juga menghadirkan konsep Madani Misbar, bioskop luar ruang, serta beragam program lainnya.

Road To Madani IFF 2023 juga bekerjasama dengan komunitas sinema di berbagai daerah di Indonesia, menunjukkan komitmen untuk memperluas apresiasi terhadap film berkualitas.

Berita Terbaru: Film “R21 alias Restoring Solidarity” Mempererat Hubungan Palestina dan Jepang di Madani IFF 2023

Madani International Film Festival (Madani IFF), festival film berskala internasional yang fokus pada kehidupan kaum Muslim di seluruh dunia, akan kembali digelar pada tanggal 7—12 Oktober 2023. Festival ini memasuki tahun keenam dengan tema “Buhul,” yang menggambarkan makna solidaritas dan ikatan yang kuat, sebagaimana tali yang mengikat kapal di tengah ombak yang tak pasti.

Sugar Nadia, Direktur Festival, menyatakan bahwa Madani IFF mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek RI, serta Dewan Kesenian Jakarta. Lebih dari 1.700 film berpartisipasi dalam open submission film, yang akan menampilkan 75 film dari 26 negara.

Film pembuka festival ini adalah “R21 Aka Restoring Solidarity” dari Palestina, sebuah dokumenter yang merangkai arsip dokumentasi Tokyo dari tahun 1960 hingga 1980 untuk menggambarkan perjuangan rakyat Palestina. Selain itu, Madani IFF juga akan menampilkan film-film karya Mohanad Yaqubi dalam program Focus Country: Palestine, serta film “Animalia” karya Sofia Alaoui untuk penutupan.

Festival ini juga menghadirkan konsep Madani Misbar, bioskop luar ruangan, serta berbagai program lainnya seperti Focus Country: Palestine, Puan Madani, Tenggara, In This World, Madani Classics, Madani Kids, dan program Retrospektif yang merayakan 50 tahun karya Christine Hakim.

Road To Madani IFF 2023 juga bekerjasama dengan komunitas-komunitas sinema di Aceh, Tubaba-Lampung, Riau-Pekan Baru, serta kampus dan komunitas di Jakarta yang turut serta menayangkan dan memperbincangkan film madani sejak Februari-Agustus 2023. Program Madani IFF 2023 juga dilengkapi oleh dukungan mitra program East Cinema, Relaksasi Beragama dan juga Binus University.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *